Seperti yang kita ketahui, istilah Ojol atau Ojek Online sudah tak asing lagi di telinga kita. Bahkan di era ini, aplikasi pengembangan dunia Ojek online terus melakukan upgrade berawal dari moda transportasi online saja, sampai saat ini aplikasi tersebut sudah bisa di gunakan untuk pengiriman barang/paket bahkan order makanan secara online.
Selain memberikan dampak positif sebagai lapangan pekerjaan masyarakat, tentunya bagi pelaku yang bekerja sebagai driver Ojol memiliki kisah tersendiri hingga suka dan duka. Memang setiap pekerjaan pasti selalu ada berkah serta resiko yang mengikuti, seperti halnya saya pribadi tentunya juga mengalami, pada tulisan kali ini saya ingin membagikan sedikit banyak pengalaman suka dan duka saat bekerja menjadi driver Ojol.
Hampir genap satu tahun saya berkendara menjadi driver Ojol, pekerjaan yang notabene adalah pekerjaan sampingan yang saya lakukan setelah selesai melaksanakan tugas utama mengajar di SMK Tunas Bangsa Tawangsari. Sampai saat ini saya mengoperasikan 2 akun Ojol yaitu Grab dan Shopee food. Dan yaa tentunya saya sangat bersyukur..
Bagi orang awam, memandang pekerjaan driver Ojol mungkin adalah hal yang mudah, kadang ada juga yang beranggapan kerja nya enak karena seperti layaknya orang main, kesana kemari naik motor, Nongkrong sama komunitas dan sebagainya😅 ya tentunya saya pun tidak bisa menyalahkan pendapat tersebut..
Akan tetapi ada ungkapan, .....jalan itu tidak selalu mulus... Dan itu benar adanya, beberapa hal tidak mengenakan pun pernah saya alami saat Ngojol, sering sekali saya mendapat komplain dari customer karena waktu pengiriman terlalu lama padahal jika di simak dari tupoksi driver hanya bertugas mengantar saja, lama tidaknya pesanan itu tergantung dari kinerja hingga ramai/sepinya restauran, tentunya saya hanya bisa mengiyakan dan memohonkan maaf.
Pernah pula saya mendapatkan orderan fiktif, bagi masyarakat Ojol sering menyebut kejadian ini sebagai orderan om Opik Atau order piktif. Namanya unik tapi rasanya tidak mengenakan, orderan fiktif itu adalah orderan palsu dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut pernah saya alami, hingga bisa bilang saya merugi. Karena makanan tersebut di order akan tetapi saat saya sampai di alamat tujuan pengiriman, si customer tidak bisa di hubungi atau lost kontak. Sehingga terpaksa driver harus cancel orderan dan harus klaim ganti rugi di driver Center.
Dan tentunya semua hal di atas harus bisa saya pandang dari segi positif, dimana dengan adanya kesusahan serta ketidaknyamanan disitulah akan lahir self upgrading pada diri kita. Bagaimana berbenah agar kejadian yang merugikan seperti di atas bisa kita hindari agar kita bisa nyaman dalam berkerja serta memberikan pelayanan yang maksimal kepada customer.
Lantas jika kita kembali pada ungkapan,.... Jalan itu tidak selalu mulus...., Bukan berarti kita tidak akan bertemu jalan yang mulus kan ? pasti ada kalanya jalan itu akan mulus serta mudah dilewati dan tentunya berkah itu pasti ada karena kita bekerja selalu dilandasi dan diniatkan semata mata untuk ibadah.
Selain memandang dari segi pendapatan materi, tentunya banyak pula suka serta pengalaman yang hanya bisa saya dapatkan dalam pekerjaan sebagai driver Ojol. Mulai dari pola waktu, pengetahuan Medan ,hingga manajemen sosial, karena bertemu dan berhadapan dengan berbagai karakter customer kita tentunya belajar bagaimana cara menjadi gelas kosong dan mencoba memberikan pelayanan yang terbaik saat mereka memakai jasa kita. Dan ada hal yang paling saya resapi yaitu kekeluargaan sesama driver Ojol.
Bertemu ,berkawan, dan berinteraksi dengan sesama driver Ojol baik yang sudah veteran ataupun newbie, yang tua maupun lebih muda membuat saya kaya akan pengalaman dari cerita hidup mereka. Bahkan dalam komunitas driver Ojol yang saya ikuti, ada beberapa rekan driver yang sudah masuk usia senja hingga kaum ibu-ibu, membuat saya terkagum dengan semangat nya dalam mencari rezeki di panasnya aspal jalan. Lewat sebuah obrolan di setiap jeda menunggu orderan baru masuk, kita bercerita serta berbagi pengalaman masing-masing, kadang kala juga saling berbagi solusi tentang sebuah masalah. Membuat saya semakin menundukan kepala, belajar dari mereka dengan berbagai sudut dalam memandang kehidupan. Sungguh luar biasa...
Kekompakan serta solidaritas yang super keren, tidak memandang gender, usia, newbie ataupun veteran, ...jika sudah satu seragam berarti kita sodara... Kata seorang rekan driver saya yang sudah berumur. Sebuah potret sederhana, ketika berkendara di jalan entah dimana pun itu, saat kita memakai seragam Ojol ,mereka akan saling menyapa dengan membunyikan klakson motor. Padahal kita tidak mengenal mereka siapa dan berasal dari mana. Budaya sesederhana itu yang benar-benar saya kagumi.
Saya kemudian menyimpulkan, apakah nilai dari sebuah pekerjaan dilihat dari ber-dasi-kah kamu, ber-jas-kah kamu, ber-AC-kah ruang kerjamu ? Saya rasa tidak.
Nyaman serta memiliki ruang yang mendukung serta menginspirasi lah yang membuat pekerjaan itu menjadi bernilai. Sekeras-kerasnya pekerjaan yang kita punya, akan terasa lunak jika disyukuri dari diri kita sendiri dan di beri dukungan dari ruang lingkup pekerjaan. Ilmu di atas bukan dari saya pribadi, tapi dari berbagai macam cerita dari mereka driver Ojol.
Sekian! Semoga tulisan diatas bermanfaat.
Jangan ragu untuk berkomentar dan memberikan saran yang membangun pada tulisan ini.
#salamsatuaspal
#Ojolbercerita
#driverojol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar