Selasa, 08 Maret 2022

Memanfaatkan limbah klobot jagung, menjadi karya bernilai jual

Awal tahun 2020, Manfaatkan waktu dengan aktivitas yang positif, merupakan motivasi bagi saya dikala banyak nya waktu lapang sembari melakukan konsultasi skripsi dengan dosen pembimbing.
Alih alih hanya obrolan bercanda, saya dan teman saya kala itu mempunyai ide untuk berkreativitas memanfaatkan limbah menjadi sebuah karya unik dan anti mainstream yang bernilai jual. Terlintas di benak kami untuk memanfaatkan momentum wisuda kampus untuk menjadi ladang bisnis.

Mengingat ayah saya adalah tengkulak jagung, oleh sebab itulah perhatian kami tertuju pada klobot jagung yang setiap harinya hanya di buang dan menjadi limbah. Kemudian kami memutuskan untuk menyulap limbah klobot jagung menjadi handy craft dan bouquet bunga dan kerajinan lainya.

Rangkaian proses produksi pun segera kami mulai,

Tahap pertama adalah mengumpulkan klobot jagung, Klobot jagung yang masih basah kami ambil lantas di cuci untuk membersihkan kotoran yang menempel. Seusai di cuci klobot tersebut kami jemur di bawah terik matahari sampai kering.

Setelah klobot jagung kering, proses selanjutnya adalah pewarnaan. Untuk pewarnaan kami menggunakan pewarna makanan yang terjangkau serta tidak menimbulkan polusi tanah saat di buang. 
Proses pewarnaan lakukan dengan cara merendam klobot kedalam air yang sudah di beri pewarna selama satu malam, tujuanya agar pewarna bisa meresap maksimal. Klobot kemudian di jemur kembali keesokan harinya sampai klobot benar-benar kering.

Saat setelah kering, proses selanjutnya adalah merangkai klobot menjadi bunga. Proses ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran.  Alat dan bahan penunjang pun di butuhkan, seperti : kawat,gunting potong, kertas tali kenur, dan floral tape,kain spunbon, serta wrapping papper.
Proses merangkai bunga kami lakukan secara otodidak sampai akhirnya beberapa produk pun bisa kami selesaikan, di antaranya :

Bouquet bunga klobot jagung.

Untuk produk bouquet, biasanya kami kreasikan dengan ornamen tambahan seperti makanan, Snack, boneka, uang tunai, dan bisa di sesuaikan dengan request dari pelanggan. Penambahan pita serta kartu ucapan juga di berikan untuk mempercantik. Bouquet bunga unik dan anti mainstream dari klobot jagung akan tetapi tetap estetik dan indah.

Produk yang kedua adalah hiasan meja.

Untuk hiasan meja bunga klobot jagung di kombinasikan dengan pot, pada gambar pertama kami membuat pot dari botol bekas kemudian dililit menggunakan tali goni dengan rapi. Customer juga bisa request besar serta banyaknya bunga dan juga model pot yang di inginkan.

Produk terakhir yaitu wall decoration.

Seperti namanya , produk wall decoration ini bisa digunakan untuk menghias dan mempercantik dinding, bisa di pasang di kamar, ruang tamu, dsb.Untuk membuat kerangka tempelnya, kami menggunakan stik es krim yang kami susun seperti pada gambar di atas. Baru kemudian bunga serta aksen tambahan kami kombinasikan, diantaranya: kerikil pantai, ranting, floral tape dsb.

Nah, di atas adalah beberapa produk yang sudah kami hasilkan dari pengolahan limbah klobot jagung. Pada saat itu kami memberi lebel nama produk kami KAZUMI CRAFT SUKOHARJO. Kata Kazumi berasal dari bahasa Jepang yang berarti keharmonisan/keindahan.

Pada awal launching, omset penjualan kami bisa tembus 1 juta perbulan. Yah pencapaian yang cukup membuat saya dan rekan saya berbangga . Namun proses produksi Kazumi hanya berlangsung selama 5 bulan saja dan terpaksa kami putuskan untuk berhenti dikarenakan kesibukan pekerjaan kami saat ini.

Akan tetapi bagi kami tidaklah apa, pernah menuangkan ide serta kreativitas kami untuk mengolah limbah menjadi suatu karya adalah pengalaman yang sangat luar biasa. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus berkarya, berinovasi, dan mengasah kreativitas kita dalam hal positif.

Terimakasih dan jangan ragu untuk berkomentar dan memberikan saran yang membangun pada tulisan ini.
Salam...

#kreativitastanpabatas
#bungaklobotjagung
#kazumicraftsukoharjo


1 komentar: